Monday, 22 December 2014

Pentingnya Orang Tua Dalam Pembentukan Kepribadian Anak

          Dalam keluarga semua berpengaruh, tapi yang paling besar pengaruhnya adalah ayah dan ibu. Termasuk tugas mendidik anak itu adalah tugas yang paling penting peranannya bagi orang tua, karena itu dapat berpengaruh pada kesuksesan keluarga. Tetapi kesuksesan yang terjadi pada keluarga tidak akan berarti apapun jika mengalami kegagalan dalam mendidik dan membentuk karakter dan kepribadian anak yang sesuai dengan harapan orang tua. Sebagian besar waktu anak dihabiskan bersama keluarga. Lingkungan keluarga juga merupakan lingkungan yang utama, oleh karena itu seorang anak bisa mendapatkan dan menerima pendidikan yang sangat besar dimulai dari keluarga. Lingkungan keluarga besar pengaruhnya dalam proses pembentukan kepribadian anak, maka ada beberapa fungsi keluarga dalam mendidik dan membentuk kepribadian anaknya yaitu:


 (1). Keluarga merupakan lingkungan sebagai pengalaman pertama yang di alami pada masa kanak-kanak. Sebagai pengalaman pertama anak, orang tua harus mengetahui bagaimana cara orang tua mendidik dan bersikap kepada anak. sejak kecil orang tua harus membiasakan baik dalam menghadapi segala tingkah laku anak. supaya anak merasa kalau dia disayang dan diperhatikan oleh kedua orang tuanya. 
 
(2). Anggota keluarga, termasuk kedua orang tua dapat menjamin kehidupan emosional anak. keluarga harus selalu menjaga emosi si anak, karena emosi mempunyai pengaruh besar pada kepribadian si anak. emosi juga merupakan dapat mempengaruhi penilaian orang lain terhadap si anak. jika emosi anak tidak dapat dikendalikan maka semua orang dapat menyimpulkan kalu itu anak yang nakal dan itu dapat mempengaruhi pola penyesuaian anak. anak yang emosinya meningkat sering kali menjadikan anak bersikap kasar, sering murung, dan juga dapat membuat orang menjadi gelisah dan resah. Oleh karena itu orang tua harus menjaga emosional anak, supaya anak tidak dinilai orang mempunyai kepribadian yang jelek. 
 
(3). Keluarga dapat bertanggung jawab dan saling memberi motivasi dan memberi dorongan supaya anak dapat mencapai keberhasilannya. Dorongan dan motivasi dari orang tua dapat membuat anak tidak mudah putus asa dan si anak akan selalu semangat. Si anak tidak akan takut melakukan tindakan apapun jika itu semua sudah didukung oleh orang tuanya. 
 
(4). Keluarga dapat meletakkan dasar-dasar pendidikan agama kepada anaknya sejak kecil. Dengan memberikan dasar agama sejak kecil itu sangat baik, karena itu akan memberi bekal kepada si anak di dunia dan di akhirat nanti. Jika agama anak kuat, orang tua pasti akan bangga karena memiliki anak yang mempunyai iman kuat dan agar tidak mudah menjerumuskan anak kepada hal yang tidak baik seprti kemaksiatan dan sebagainya. 
 
(5). Sebagai dasar untuk menanamkan pendidikan moral pada anaknya. Moral disini berkaitan dengan tingkah laku, kebiasaan manusia. Jika si anak  sudah dilatih kebiasaan atau tingkah laku yang baik sejak kecil, maka si anak juga akan terbiasa dengan itu semua. Dan menjadi suatu bekal dikelak dewasa si anak akan bisa membedakan baik buruknya tindakan mereka. 
 
(6). Sebagai dasar dalam memberikan pendidikan sosial kepada anaknya. Jika si anak sudah memasuki lingkungan sosial, maka si anak akan mempunyai teman baru, yaitu teman sebayanya. Di sini jika orang tua sudah mendukung si anak untuk memasuki lingkup sosial termasuk sekolah, maka si anak akan berusaha agar dapat menyenangkan orang tuanya dan si anka juga mulai dapat berfikir supaya dapat diterima oleh temannya. Karena penerimaan dan penolakan dari teman sebayanya itu dapat mempengaruhi keinginan anak, dan mulailah si anak untuk mengembangkan sifat-sifat yang dapat disetujui oleh temannya. Jika si anak dapat diterima oleh temannya maka si anak akan merasa percaya diri dan dapat mendapatkan teman yang lebih banyak. Tetapi berbeda pula dengan anak yang tidak diterima oleh temannya, maka si anak akan merasa iri, benci karena tidak diajak bermain, mudah tersinggung dan hal sepele apapun dapat meningkatkan amarah mereka. Jika itu terjadi maka itu tentu saja tidak dapat membantu mereka untuk mengembangkan kepribadian sosial mereka. Dan mungkin saja kepribadian mereka akan tumbuh menjadi kepribadian yang buruk. Jadi factor penerimaan sosial sangat penting pengaruhnya pada pribadi dan sosial anak. 
 
(7). Menjaga kesehatan si anak supaya si anak dapat dengan nyaman menjalankan proses belajar yang utuh. Kesehatan juga berpengaruh, karena jika keadaan anak sedang sakit maka kalau belajar pasti merasa tidak nyaman dan malas. Dengan penuh kasih sayang anak akan merasa nyaman dan secara otomatis kesehatan anak akan terjaga dan dapat melakukan segala kegiatan dengan perasaan bahagia.
 
(8). Memberikan si anak kesempatan dalam belajar dengan cara mengenalkan ilmu pengetahuan serta ketrampilan, sehingga itu dapat berguna bagi kehidupan si anak kelak di masa dewasa dan dapat menjadikan si anak bisa hidup mandiri. Dengan memberi ketrampilan, maka jika suatu saat anak sudah dewasa dan jika ingin bekerja si anak bisa memanfaatkan ketrampilan yang sudah diajarkan oleh orang tuanya. 
 
(9). Orang tua juga hendaknya memberikan pendidikan agama kepada si anak agar mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, sebagai tujuan akhir manusia.Taat beragama atau tidaknya seorang anak banyak dipengaruhi oleh contoh dan cara orang tua mereka menjalankan ibadahnya. Anak-anak tidak mungkin hanya bergaul dengan orang-orang yang satu iman saja, anak-anak diajarkan untuk terbiasa bersikap toleran dan hormat terhadap agama lain, sehingga mereka dapat berperan dalam terciptanya perdamaian dunia.
 
Sumber: http://jurnalilmiahtp.blogspot.com

Wednesday, 3 December 2014

Pemanfaatan Media Sosial dalam Pembelajaran

A. Internet, Media Sosial, dan Pembelajaran

      Semakin berkembangnya teknologi internet membuka wawasan bahwa informasi yang dibutuhkan dengan mudah dan cepat kita dapatkan. Dengan internet dapat dilakukan melampaui ruang dan waktu. Internet juga menyediakan fasilitas transaksi produk, tranformasi ilmu dan life style. Bahkan umurpun tidak membatasinya, yang tua bahkan yang belia dapat menembus keterbatasan di dunia ini. Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan pengguna media social berbasis internet, terutama blog, terbesar kedua di dunia setelah Inggris versi WordPress. Dalam enam bulan belakangan ini, setidaknya 143.108 blog telah di-hosting oleh pengguna.
            Menurut laporan dari Pew Internet & American Life Project, blog sudah menjadi hal yang lumrah. Pada tahun 2004, pembaca blog meningkat 58 persen, yaitu menjadi 27 persen dari keseluruhan pengguna Internet, atau 32 juta orang. 12 persen dari yang membaca blog juga aktif menambahkan komentar pada blog. (Kutipan dari CNet News.com). Menurut Technocrati, salah satu mesin pencari blog, saat ini sedikitnya terdapat 112 juta blog per Desember 2007. Diantara pengguna blog adalah para remaja, mahasiswa, politisi, selebiritis, guru hingga anak-anak usia belia.
             Dengan melihat situasi ini, guru dapat mencari peluang dengan memanfaatkan internet, salah satunya adalah blog sebagai media pembelajaran. Seorang guru harus memiliki beberapa kompetensi, salah satunya kompetensi profesional yaitu kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi. Salah satu poin dikatakan guru diharapkan “Menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran”
            Yang kedua guru harus memiliki kompetensi sosial yaitu kemampuan guru dalam komunikasi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali, dan masyarakat sekitar. Salah satunya dikatakan guru diharapkan “Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk berkomunikasi dan pengembangan diri”. Tentunya tidak berlebihan jika kita memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran  berarti kita sudah melaksanakan Undang undang tersebut .
          Dalam internet banyak fasilitas yang dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran. Salah satu produk internet adalah web site, blog, facebook dan twitter. Weblog atau blog adalah istilah yang pertama kali digunakan oleh Jorn Barger pada 1997. Jorn Barger menggunakan istilah Weblog untuk menyebut kelompok website pribadi yang selalu diperbarui (update) secara kontinyu dan berisi link-link ke website lain yang dianggap menarik disertai dengan komentar-komentar mereka sendiri.

B. Pemanfaatan Media Sosial Dalam Pembelajaran

1. Pemanfaatan Web Site
            Web site adalah keseluruhan isi web server yang dimiliki oleh seseorang atau lembaga tertentu. Web site bisa diibaratkan sebuah buku yang terdiri dari halaman-halaman tertentu, termasuk cover dan daftar isi. Web site disebut juga site, situs, situs web, atau portal.
Halaman pertama dari sebuah web site adalah homepage. Biasanya berisi beberapa link ke bagian penting lain dari sebuah  situs web. Istilah homepage juga dipakai untuk menjelaskan halaman web pribadi/perorangan sebagai “rumah” mereka di dunia internet.
Halaman demi halaman dalam web site secara mandiri disebut web page dan biasanya identik dengan 1 file HTML (Hyper Text Mark-up Language) yakni bahasa program yang digunakan untuk membuat web site.
Adapun pemanfaatan web site dalam pembelajaran di antaranya :
a. Manfaat untuk peserta didik (murid)
1. Sebagai sarana untuk berkomunikasi secara interaktif dengan tenaga pengajar yang
    lebih efektif dalam proses pendidikan dan pengajaran.
2. Mengoptimalkan proses belajar mengajar karena tidak lagi terikat oleh ruang dan
    waktu.
3. Sebagai saran pembekalan dan pelatihan terhadap pemanfaatan TIK.
4. Memaksimalkan daya tangkap pesert didik, karena bahan ajar tidak hanya terpaku
   pada teks tetapi bias berupa gambar, video, ataupun media-media yang menarik
   lainnya.
b. Manfaat bagi guru/ dosen/ instruktur
1.   Mempermudah dalam pemantauan kegiatan belajar peserta didik.
2. Pemanfaatan multi media (gambar, foto, animasi, audio, video dll) untuk penganekaragaman dan pengayaan materi ajar.
3.  Sebagai indikator PBM yang bertujuan untuk monitoring dan evaluasi terhadap kinerja pengajar.
4.   Sebagai bentuk pemanfaatan TIK dalam pengembangan KBM secara interaktif.
5.   Sebagai sarana unjuk kompetensi dan profesionalisme tenaga pengajar.
6.   Mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan wawasannya.

2. Pemanfaatan Blog
Blog merupakan teks dokumen, gambar, obyek media, dan data yang tersusun secara rapi dan menurut kronologi tertentu, yang dapat dilihat melalui browser internet dan biasanya berisi catatan atau jurnal pribadi. Adapun beberapa manfaat Blog:
1. Media interaktif diluar kelas
Misalnya guru di sebuah sekolah dapat membuat blog dimana isi  sebuah blog menyangkut mata pelajaran masing-masing guru. Kemudian ada siswa yang mengakses blog tersebut, siswa mengisi comment di blog, sehingga terjadi komunikasi antara guru dengan siswa
 2. Media untuk menyimpan file
Guru dapat menyusun dan meresume materi pelajaran kemudian memasukkannya ke dalam sebuah blog, hal ini sangat membantu mempercepat pengajaran karena siswa tidak perlu mencatat lagi di papan tulis karena siswa dapat mengakses materi guru dengan mudah, tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat. Penggunaan blog sebagai media pembelajaran sangat usabilitas (mudah digunakan) dan maintanabel (mudah dikelola dan dirawat).
 3. Media curhat bagi siswa
Blog memiliki fasilitas yang memungkinkan pengunjung sebuah blog meninggalkan komentar, karenanya blog dapat menjadi media untuk mengungkapkan usul, komentar dan curhat  siswa tentang sistem pengajaran yang ada di sekolah, sehingga pihak sekolah dan guru dapat meningkatkan kinerja mereka sesuai yang diharapkan para peserta didik .
4. Media untuk menulis
Blog dapat berfungsi sebagai media writing learning. Dengan blog guru belajar dan mengasah kemampuannya dalam membuat sebuah karya ilmiah atau karya tulis. Sebelum ikut dalam bidang karya tulis dalam setiap even resmi seperti; lomba karya tulis, atau sertifikasi, alangkah baiknya guru menggunakan blog sebagai media writting learning terlebih dahulu. blog juga merupakan sarana yang cepat dan mudah sebagai sarana penyebaran hasil-hasil penelitian, penataran, penelitian, workshop dan berbagai macam tulisan lainnya.
 5. Media untuk mendapatkan informasi
Guru bisa mendapatkan Informasi melalui proses pencarian dengan search engine akan membuka dan menambah wawasan guru tentang dunianya dan dunia ilmu pengetahuan. Guru bisa mendapatkan informasi melalui buku, koran, majalah tapi kita hanya berperan sebagai pembaca pasif . Dengan blog kita bisa langsung memberi komentar, dan informasi yang didapatkan semakin luas dengan saling memberi link dengan pengguna blog lain.
6. Sarana berdiskusi
Blog juga menjadi pilihan sebagai sarana berdiskusi antar guru dengan siswa, guru dengan guru, dan berbagi pengetahuan dengan pengguna blog yang lain, sehingga membuka wawasan berfikir.
7. Media berkreativitas
Guru dapat menghias blog sesuai dengan keinginan, misalnya dipercantik dengan gambar, foto, slide, video, template, background yang semuanya didapatkan secara gratis  melalui counter dalam internet.

Sumber: http://blue-niezwa.blogspot.com